Surat cinta untuk temanku, sahabatku, orangtuaku di hari raya tahun ini

Malam ini, 1 syawal 1442 H terdengar takbir bersahutan, tentunya dengan hiruk pikuk keadaan disekitarku saat ini, saya merayakan lebaran tahun ini dengan biasa saja. Mengingat banyak hal disekitarku yang tidak pantas rasanya saya abaikan. 

Mungkin..! mungkin malam ini masih ada orang yang tersesat mencari jalan tikus sebab aturan pelarangan mudik tahun ini 2021 sangatlah membuat dilema banyak pihak salah satunya sang virus corona ini sendiri, tapi saya yakin dengan pemerintah yang memutuskan pelarangan mudik dan memberikan jadwal penerbangan luar negeri *, dibaca*) khususnya china. adalah salah satu upaya me-MUDIKAN sang virus ini sendiri. Tapi sudahlah jangan dibahas ini tidak penting. Intinya malam ini masih banyak diluar yang belum berkumpul keluarganya.

Mungkin..! mungkin malam ini kesekian kalinya saya tidak menyiapkan apapun untuk persiapan lebaran tahun ini. Baju baru? tidak. Sandal baru? tidak juga. Hi..hi apalagi Istri baru! tidaaaaaak, tidak mungkin haha.. maka dari segala ketidak-siapanku ini sangat terlihat saya tidak mempersiapkan perayaan, lagian dengan sejujurnya saya sendiri bingung, perayaan atas apa-nya saya?!. yang mau saya rayakan dari diri saya ini apa?!.. dan kemungkinan yang lain masih banyak, sayang kalau panjenengan hanya membaca kemungkinan-kemungkinan, toh cuma sekedar kemungkinan. 


Nah malam ini media sosial saya sudah mulai kluntang-klunting itu pertanda model segala bentuk tema ucapan selamat hari raya sudah saya terima dengan sempurna, saya ucapkan sekali lagi dengan ucapan :
Terima kasih sekali, Saya mewakili keluarga saya juga demikian mohon dimaafkan sudah menyempatkan menjalin hubungan dengan saya melalui media sosial. 
Tapi, bagi teman-temanku yang tidak menerima ucapan selamat dariku lewat sosial media, dengan mohon maaf saya memang tidak mengirimkan. Saya tidak pandai menyusun kata-kata, Saya sudah berusaha mencari "ucapan selamat hari raya" di google.  dan setelah saya buka satu-persatu dan mulai membuat copy paste tiba-tiba saya jadi merasa bersalah pada teman-teman, teman-temanku, saudara-saudaraku tidak pantas kuberi ucapan sekedar copy paste. panjenengan semua harus dapat yang layak langsung dari isi pikiran saya sendiri. Akhirnya tertulislah 1 halaman surat cintaku ini khusus 🙂 untuk panjengan semua:

Teruntuk temanku yang tak sempat kubalas satu persatu ucapanku, teruntuk sahabat yang tidak sempat kuberi ucapan langsung, untuk para orang tua yang tidak boleh menerima "sekedar ucapan" dari seorang biasa seperti yutant ini; hari ini saya mendoakan semoga kesehatan dan keberkahan selalu untuk panjenengan semua. Jangan kwatir apabila ada sangkut paut dengan saya, saya pastikan yang terbaik buat panjengan. Sebaliknya kalau saya ada sangkut paut dengan panjenengan, mohon menghubungi saya nggeh 😉